Penggemar New York Giants secara resmi telah mengungkapkan rasa frustrasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Menjelang kekalahan 14-11 hari Minggu dari New Orleans Saints,yang berbunyi: “MR. CUKUP MARA – TOLONG PERBAIKI KEBAKARAN SAMPAH INI.” Itu adalah pernyataan yang berani, namun bagi fanbase yang mengalami tujuh (sekarang delapan) kekalahan beruntun, rekor 2-11, dan tahun-tahun yang biasa-biasa saja, hal ini terasa sudah terlambat.
Protes lintas udara ini bukan hanya mengenai satu pertandingan.dengan franchise yang hanya lolos ke babak playoff dua kali sejak Super Bowl 2012 dijalankan. Musim ke-100 The Giants seharusnya menjadi sebuah perayaan. Sebaliknya, para penggemar terpaksa menyaksikan tim tersebut tersandung pada rekor kandang terburuknya sejak 2019.
Spanduk tersebut dengan cepat menjadi cerita hari ini, bahkan sebelum Giants kembali mengalami performa buruk. Para pemain pasti ditanyai tentang pesan yang tidak terlalu halus setelah pertandingan, dan pemain rookie Malik Nabers memberikan respons yang sempurna.
Saat ditanya pendapatnya mengenai spanduk pesawat, Nabers tak terima. “Saya tidak membayar untuk pesawatnya. Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan,” katanya sambil mengangkat bahu. Bagi seorang pemain yang telah melakukan perannya di lapangan meski terjadi kekacauan di sekelilingnya, itu adalah jawaban yang pas.
Nabers telah menjadi salah satu dari sedikit titik terang di musim yang suram ini, menangkap lima umpan untuk jarak 79 yard dan konversi dua poin penting dalam kekalahan hari Minggu. Kecerdasan cepatnya di luar lapangan sesuai dengan ketenangan yang ditunjukkannya, menghindari turbulensi di sekitar tim dengan keterampilan yang sama yang dia gunakan untuk menghindari pemain bertahan.
— Video Raksasa (@SNYGiants)8 Desember 2024"Saya tidak membayar biaya pesawatnya. Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan."
Malik Nabers ditanya tentang pesawat yang terbang di atas Stadion MetLife sebelum pertandingan:pic.twitter.com/LyKzW6RD0E
Nabers bukan satu-satunya raksasa yang menjawab pertanyaan tentang spanduk tersebut. Penerima veteran Darius Slayton memberikan pandangan yang lebih langsung: “Orang punya uang dan waktu untuk melakukan hal-hal seperti itu. Jika itu yang mereka pilih, itulah yang mereka pilih.”
— Video Raksasa (@SNYGiants)8 Desember 2024Darius Slayton ditanyai reaksinya terhadap pesawat yang terbang di atas Stadion MetLife sebelum pertandingan:
"Orang punya uang dan waktu untuk melakukan hal-hal seperti itu. Jika itu yang mereka pilih, maka itulah yang mereka pilih."pic.twitter.com/Kv22AxRmsL
Itu adalah respons yang mencerminkan rasa geli dan pasrah. Slayton, seperti Nabers, telah melihat disfungsi tersebut dari dekat. Ketidakmampuan tim untuk mengeksekusi di momen-momen penting—apakah itu field goal yang diblok, permainan Drew Lock yang tidak menentu, atau pertahanan yang memungkinkan touchdown drive sejauh 98 yard—telah menyisakan sedikit ruang untuk optimisme.
Bagi para penggemar, spanduk itu bukan sekadar pelampiasan rasa frustrasi. Hal ini merupakan tuntutan akan akuntabilitas, yang ditujukan langsung kepada John Mara dan organisasinya. Nabers dan Slayton mungkin menghindari kontroversi ini, namun pesan tersebut tidak mungkin diabaikan oleh kantor depan.
Jika pimpinan Giants tidak segera mengambil tindakan, hanya masalah waktu sebelum pesawat lain terbang. Bagi para penggemar, Giants bukan sekadar sebuah tim—mereka adalah sebuah tujuan yang patut dibanggakan.