Target Arsenal menarik perbandingan langsung dengan Thierry Henry setelah mencabik-cabik bek tengah papan atas

Peter Crouch berpendapat bahwa kualitas Thierry Henry “sama dengan Alexander Isak” karena target Arsenal itu mencabik-cabik bek tengah Tottenham Micky van de Ven.

Musim pertama Isak di Liga Premier membuatnya mencetak 10 gol, dan bahwa ia melakukannya hanya dalam 22 pertandingan menunjukkan bahwa ia bisa menjalani musim yang sangat baik jika tersedia sepanjang musim.

Musim ini, dia menunjukkan hal tersebut, dengan 17 gol sejauh ini dalam 24 pertandingan – yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak ketiga di Premier League bersama Mohamed Salah dan Dominic Solanke.

Arsenal telahdikaitkan dengan Isak sepanjang musim, dan bahwa dua gol terakhirnya terjadi saat melawan rival Spurs akan semakin menggugah minat mereka, terutama karena ia memasukkan Van de Ven ke dalam salah satu golnya.

Faktanya, mantan striker Liga Premier Crouch menyamakan penyerang itu dengan legenda Gunners Henry karena sikapnya yang tenang dan tenang di depan gawang.

“Berapa kali Anda melihat Thierry mencetak gol dan panik? Sama halnya dengan Isak, jika dia lolos dalam situasi satu lawan satu, Anda selalu yakin dia akan mencetak gol,” kata Crouch.Olahraga TNT.

Bahwa salah satu target mereka terlihat memiliki kemiripan dengan salah satu pemain paling tenang yang pernah bermain, dan seorang pria yang kebetulan bermain untuk Arsenal, akan memberi mereka lebih banyak pemikiran daripada sebelumnya.

Crouch melanjutkan pujiannya terhadap Isak, dengan menyatakan bahwa dia memiliki kualitas langka yang dapat dimanfaatkan oleh The Gunners.

“Dia adalah seseorang yang saya suka tonton, sangat tenang ketika dia berada di posisi tersebut, jelas dia memotong Van de Ven beberapa kali hari ini dan dia tampaknya selalu mengambil keputusan yang tepat, ketika dia menghadapi satu lawan satu. dia sangat tenang dan tahu dia akan mencetak gol,” tambah Crouch.

“Kakinya hebat dan dia memimpin lini depan dengan sangat baik, sulit bagi seorang penyerang tengah untuk memimpin lini depan sendirian.”

Arsenal bermain dengan satu striker, tetapi Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah keduanya gagal tampil mengesankan sejak awal, menyebabkan Kai Havertz dipindahkan ke posisi teratas.

Jika Isak, seorang pemain yang jelas mampu berkembang di sana sendirian, ditambahkan bersama pemain seperti Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, serangan The Gunners bisa menjadi sangat kuat, dengan gol datang dari mana saja.

BACA SELENGKAPNYA:Arteta menginginkan pahlawan Arsenal yang tampil 180 pertandingan, Cazorla, kembali saat ia menguraikan ‘kepercayaannya’ pada mantan rekan setimnya