FIFPRO 'terkejut dan muak' ketika pemain Iran 'menghadapi eksekusi' setelah berkampanye untuk hak-hak perempuan

FIFPRO mengatakan pihaknya “terkejut dan muak” dengan laporan bahwa pesepakbola Amir Nasr-Azadani menghadapi eksekusi di Iran dan menyerukan agar hukuman tersebut dicabut.

Ada protes anti-pemerintah yang meluas di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, 22 tahun, yang meninggal dalam tahanan pada bulan September setelah ditahan karena diduga tidak mengikuti aturan berpakaian Islam di negara tersebut.

Sebuah pesan yang diposting oleh akun Twitter resmi serikat pemain FIFPRO pada hari Senin mengatakan: “FIFPRO terkejut dan muak dengan laporan bahwa pesepakbola profesional Amir Nasr-Azadani menghadapi eksekusi di Iran setelah berkampanye untuk hak-hak perempuan dan kebebasan dasar di negaranya.

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan Amir dan menyerukan agar hukumannya segera dicabut.”

Pada Piala Dunia di Qatar, tim Iran terdiam saat lagu kebangsaan dikumandangkan sebelum Piala DuniaKekalahan 6-2 dari Inggris pada 21 November, sesuatu yang diartikan sebagai bentuk dukungan terhadap protes anti-pemerintah di negaranya.

Pada akhir November, Federasi Sepak Bola Iran mengajukan keluhan kepada FIFA tentang Amerika Serikat yang menghapus simbol Republik Islam dari pertandingan tersebut Iran tandai di beberapa postingan media sosial.

Menjelang pertemuan negara mereka di Grup B Piala Dunia, AS membuat marah lawan mereka dengan memposting gambar yang diubah Iran'S bendera.

milik Iran Kantor Berita Tasnim mengatakan pada saat itu bahwa federasi sepak bola negaranya akan mengajukan keluhan kepada komite etik FIFA dan menguraikan sanksi teoritis.

Dikutip oleh Tasnim, penasihat hukum Safia Allah Faghanpour mengatakan: “Menghormati bendera suatu negara adalah praktik internasional yang diterima dan harus ditiru oleh semua negara lain.

“Tindakan yang dilakukan terkait bendera Iran tidak etis dan melanggar hukum internasional.”

Kantor Berita Republik Islam menyebut postingan Amerika Serikat di media sosial sebagai “langkah yang bermusuhan dan provokatif”.

Tentang perubahan bendera, kata Federasi Sepak Bola Amerika SerikatAtletik: “Jelas keputusan yang kami ambil adalah untuk menunjukkan dukungan terhadap wanita di dalam Iran. Itu berlaku.

“Ini adalah keputusan kami, bukan keputusan orang lain atau tekanan dari orang lain.”

Iran Manusia Rights melaporkan pada akhir November bahwa setidaknya 416 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam protes nasional yang sedang berlangsung Iran Voria Ghafouri internasional termasuk di antara 15.000 lebih orang yang ditangkap.

BACA SELENGKAPNYA:Messi menangis selanjutnya? Argentina terlihat sangat rentan terhadap rencana Piala Dunia yang dipatenkan Kroasia