Meski kesulitan di klasemen, Charlotte Hornets bisa terhibur dengan kenyataan bahwa mereka bisa dibilang memiliki duo muda terbaik di Wilayah Timur.
Jika LaMelo Ball dapat mempertahankan lintasannya, dia bisa muncul sebagai salah satu superstar liga. Ia bahkan berpotensi menjadi calon wajah liga, mengingat kombinasi skill dan karismanya.
Hornets melakukannya dengan baik dalam menemukan dia sebagai mitra backcourt yang sama tangguhnya dalam diri Brandon Miller. Finalis Rookie of the Year 2024 tampaknya mencapai rekor mahasiswa tahun kedua awal musim ini. Namun, ia meningkatkan kecepatannya, mencetak 29,8 poin per game dalam empat kontes terakhir.
Ball dan Miller telah menunjukkan kemampuan menyerang yang dalam, dan hal yang menakutkan bagi lawan adalah bahwa mereka belum sepenuhnya mampu menguasai diri di ujung lapangan itu.
Salah satu senjata mematikan mereka saat menyerang adalah tembakan tiga angka. Pasangan ini telah digabungkan untuk menghasilkan 8,1 field goal 3 poin per game. Sebagai perbandingan, rata-rata penghasilan Toronto Raptors dari luar batas waktu adalah 10,4 per kontes.
Salah satu penembak terhebat sepanjang masa, Seth Curry, telah memberikan persetujuan kepada rekan satu timnya,memuji kemampuan membuat tembakan merekadari jarak jauh.
Pujian Curry tidak diragukan lagi sangat berbobot, karena penjaga veteran itu menempati urutan kedelapan sepanjang masa dalam persentase tembakan lapangan 3 poin dan kedua di antara pemain aktif di belakang Luke Kennard. Anda membacanya dengan benar. Dia adalah penembak jitu yang lebih efisien daripada MVP dua kali yang bermain untuk Golden State Warriors.
Curry juga memuji tingkat kesulitan tembakan luar Ball dan Miller. Repertoar tembakan mereka terdiri dari off-the-dribble, off-the-catch, dan jumper yang diperebutkan.
Ball bahkan menunjukkan gerakan baru yang tampaknya tak terhentikan: tembakan tiga angka dengan satu kaki. Hal ini memungkinkan All-Star 2022 untuk memanfaatkan setiap inci jarak dari pemain bertahannya. Melepaskan senjata juga menjadi alasan utama diadalam mencetak gol dan 3 poin dibuat di kuarter keempat.
Betapa mengerikannya bagi lawan jika Miller juga dilengkapi dengan dribbling elit rekannya di lapangan belakang? Itutampaknya menjadi salah satu kelemahan swingman berusia 22 tahun itu. Meski begitu, ia merupakan penembak jitu jarak jauh yang ampuh dalam menggiring bola, menunjukkan kemampuan melepaskan tembakan bahkan dengan tangan di wajahnya.
Beberapa penggemar mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap 6-11 Hornets. Meski begitu, masih banyak optimisme seputar Hive, dan Ball serta Miller adalah alasan utama di balik tingginya harapan tersebut.