Kylian Mbappe menyalahkan taktik Carlo Ancelotti atas kesulitan Real Madrid

Menurut pemberitaan di Spanyol, Kylian Mbappe kini tengah frustrasi. Dia melihat rencana taktis Carlo Ancelotti sebagai alasan kesulitannya di Real Madrid.

Kylian Mbappe belum mengawali kehidupan barunya dengan baik di ibu kota Spanyol. Superstar Prancis ini memiliki standar nyata yang sulit dipenuhi. Namun dia tidak pernah gagal untuk bertemu dengan mereka,.

Mbappe telah mencetak delapan gol dalam 15 pertandingan Real Madrid. Rata-rata mencetak 0,53 gol per pertandingan bukanlah angka yang buruk dalam keadaan biasa. Namun, seperti disebutkan, Kylian Mbappe memiliki standar yang tidak nyata, jadi menerapkan logika normal tidak akan berhasil bagi pemain Prancis itu.

Sayangnya, Kylian Mbappe frustrasi dengan kembalinya dia. Dia merasa hal itu bisa diperbaiki dengan satu saklar.

Menurutsebuah laporandari outlet Spanyol Sport, Kylian Mbappe frustrasi karena tidak menganggap dirinya sebagai pemain nomor sembilan. Sebaliknya, Mbappe menilai peran tersebut terlalu terbatas dan mengakibatkan lebih sedikit peluang yang tercipta untuk Mbappe.

Oleh karena itu, Kylian Mbappe ingin menjauh dari posisi sentral tersebut. Dia melihat masa depannya di luar posisi nomor sembilan yang ditugaskan kepadanya oleh Carlo Ancelotti dan dia mengaitkannya dengan ituReal Madrid untuk ini.

Namun, ada teka-teki yang muncul dari hal ini. Pergantian posisi Kylian Mbappe akan terjadi dengan mengorbankan Vinicius Junior. Vini juga bukan pemain nomor sembilan alami dan jika ada, Mbappe akan beroperasi di posisi ini lebih baik daripada Vini.

Tentu saja, Carlo Ancelotti berkepentingan untuk menjaga keharmonisan skuad, khususnya antara dua bintang terbesarnya. Untuk membuat satu pemain senang, hal itu mungkin merugikan pemain lain. Karenanya, Ancelotti harus melangkah hati-hati.

Hari ini, terungkap hal itusebagai manajer Real Madrid. Pelatih asal Italia itu telah kehilangan kepercayaan dari presiden klub Florentino Perez. Kini, Perez akan mencari pengganti Ancelotti di akhir musim. Xabi Alonso diduga menjadi penggantinya.