Fred menjadi sasaran pelecehan rasis online setelah Man Utd tersingkir dari Piala FA

Gelandang Manchester United Fred menjadi sasaran pelecehan rasis setelah timnya kalah 3-1 di perempat final Piala FA dari Leicester pada hari Minggu.

Fred bersalah atas gol pembuka Leicester saat ia menghadiahkan bola kepada Kelechi Iheanacho di depan gawang, denganstriker Leicester mengecoh kiper Dean Henderson untuk memasukkan bola ke gawang.

Setelahpertandingan, akun Instagram pria berusia 28 tahun itu menjadi sasaran pelecehan para troll online, dengan beberapa komentar bersifat rasial.


FITUR:Apakah Anda ingin Liga Champions yang lebih membengkak?


Pemain internasional Brasil itu adalah salah satu dari beberapa pemain United yang menjadi sasaran pelecehan dalam beberapa pekan terakhir.

Marcus Rashford memposting pernyataan tentang komentar yang ditujukan kepadanya pada akhir Januari, sementara Anthony Martial dan Axel Tuanzebe juga menjadi sasaran.

Manchester United sebelumnya mengutuk pelecehan yang ditujukan kepada pemain mereka oleh “orang bodoh yang tidak punya pikiran”.

“Manchester United tidak menoleransi segala bentuk rasisme atau diskriminasi dan komitmen jangka panjang untuk berkampanye melawannya melalui inisiatif All Red All Equal kami,” bunyi pernyataan tersebut.