Manchester United dilaporkan semakin frustrasi dengan hiruk pikuk media sosial seputar transaksi transfer mereka.
ESPNSumber mengklaim United yakin hal itu menciptakan awan negatif menjelang musim Liga Premier.
Klub menyadari kritik keras seputar bencana Jadon Sancho, serta kemarahan yang lebih baru ketika Tottenham semakin dekat untuk mendapatkan kesepakatan untuk Gareth Bale dan Sergio Reguilon, keduanya telah diminati oleh United.
United mengklaim bahwa meski mereka mengadakan pembicaraan awal dengan perwakilan kedua pemain, negosiasi tidak pernah lebih dari itu.
Akhir Pekan Besar: Chelsea v Liverpool, James, Mourinho, Leeds
Sumber juga mengatakan klub terkejut dengan postingan online dari para penggemar yang menyatakan bahwa United “ketinggalan” pasangan tersebut.
United dilaporkan menolak kepindahan Reguilon karena Real Madrid bersikeras pada klausul pembelian kembali, sementara mereka yakin ketertarikan singkat mereka pada Bale dibesar-besarkan oleh raksasa La Liga, dalam keputusasaan mereka untuk menyingkirkan pemain internasional Wales itu.
Ketertarikan wakil ketua eksekutif Ed Woodward terhadap bagaimana kesepakatan transfer United dibahas di media sosial menjadi jelas dalam sebuah konferensi telepon dengan investor awal tahun ini.
“Meskipun media dikaitkan dengan 111 pemain pada bulan Januari, akuisisi kami terhadap salah satu dari mereka – Bruno Fernandes – merupakan sebuah langkah penting, menunjukkan komitmen kami untuk menambah rekrutan berpengalaman dan kelas dunia ke dalam lulusan akademi yang menarik yang ada di jantung dari tim berkembang ini,” kata wakil ketua eksekutif Ed Woodward.
Direktur pelaksana Richard Arnold juga menunjukkan bagaimana klub memantau aktivitas Twitter seputar transfer mereka, merujuk pada langkah mengejutkan untuk Odion Ighalo.
“Dia [Ighalo] menjadi tren teratas di seluruh dunia di Twitter,” kata Arnold, seraya menambahkan bahwa angka-angka di media sosial yang diposting menempatkan Ighalo di depan diskusi tentang kepergian Inggris dari Uni Eropa.
Woodward, khususnya, mendapat sorotan di media sosial, namun klub yakin tim rekrutmen mendapat hukuman yang tidak adil melalui rumor yang berasal dari klub dan agen lain yang tidak dapat dikontrol oleh klub.